Angkasa Pura II Akan Jadikan Bandara Fatmawati Berkelas Internasional

RMOLBengkulu. Angkasa Pura II akan menjadikan bandara Fatmawati Soekarno menjadi bandara berkelas internasional. Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno dipercaya akan menunjang pengembangan aksesbilitas dan konektivitas Provinsi Bengkulu.


RMOLBengkulu. Angkasa Pura II akan menjadikan bandara Fatmawati Soekarno menjadi bandara berkelas internasional. Pengembangan Bandara Fatmawati Soekarno dipercaya akan menunjang pengembangan aksesbilitas dan konektivitas Provinsi Bengkulu.

Dengan pengembangan fasilitas pokok diantaranya terminal dan sisi udara, akan dimulai tahun 2019 dengan estimasi investasi sekitar 70 miliar dari total 434 miliar yang disiapkan dalam jangka waktu 30 tahun.

Selain itu, fasilitas penunjang lainnya yaitu memperpanjang Landas Pacu Pesawat yang semula 2.250 x 45 M. Kemudian, akan ada perluasan apron pesawat yang saat ini hanya dapat mengakomodir 6 parking stand.

Pola kerjasama pemanfaatan barang milik Negara ini dapat menghemat APBN. Hal ini sejalan dengan instruksi Presiden RI saat berkunjung ke Provinsi Bengkulu.

Begitu disampaikan Manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) melalui President Director Muhammad Awaludin, saat berkunjung ke Provinsi Bengkulu, yang diterima Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Balai Raya Semarak Bengkulu, pada Minggu (24/3) siang.

"Kedatangan perwakilan Angkasa Pura II adalah sebagai bentuk upaya koordinasi antara Angkasa Pura II dengan Pemerintah Provinsi Bengkulu.  Guna mendukung percepatan serah terima pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu ini kepada PT Angkasa Pura II (Persero)," kata Awaludin.

Masih kata Awaludin, kunjungan ini dinilai sebagai upaya intensif antar stakeholder Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu dengan kode (IATA Code : BKS). Ia juga berharap, Pemprov mendukung percepatan serah terima pengoperasian bandara agar sesuai jadwal.

"Kami mengucapkan terima kasih atas kesediaan Gubernur Bengkulu telah menerima kunjungan kerja kami ini dan mendukung dalam percepatan proses serah terima pengoperasian Bandara Fatmawati Soekarno yang sebelumnya dibawah pengoperasian UPT sehingga segera beralih ke PT Angkasa Pura II (Persero),” ucapnya.

Dia menjelaskan, penumpang Bandara Fatmawati Soekarno sebanyak 1.068.450 orang pada tahun 2018 lalu telah melebihi dari kapasitas terminal. Padahal, eksistingnya hanya 500 ribu penumpang per tahun.

Meski begitu, pergerakan pesawat yang mencapai 9.751 pesawat per tahun dan 4.132 ton pergerakan cargo menunjukkan ada prosepek yang cukup baik kedepannya.

'Dengan sejumlah penembangan yang sedang dilakukan, bandara membutuhkan tambahan lahan untuk memenuhi kebutuhan fasilitas bandara diperluas menjadi 265 Ha yang sebelumnya hanya 197 Ha. Hal ini membutuhkan dukungan penuh dari Pemprov agar dapat membantu proses pelaksanaannya. Dikatakannya Bengkulu yang berada di kawasan barat di pinggir pesisir Samudera Hindia ini merupakan daerah yang strategis. Sehingga, pengembangan dan peningkatan bandara menjadi sangat penting. Percepatan pengoperasian bandara secara otomatis akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi regional sekaligus akan berdampak dalam pengendalian inflasi,” tutup Awaludin. [tmc]