Ancaman Hukuman Seumur Hidup untuk Pemain PS Benteng yang Injak Kepala Wasit

RMOL. Kelakuan pemain PS Bengkulu Tengah (Benteng), Budi Eka Putra dengan menginjak kepala wasit sangat disayangkan publik tanah air.


RMOL. Kelakuan pemain PS Bengkulu Tengah (Benteng), Budi Eka Putra dengan menginjak kepala wasit sangat disayangkan publik tanah air.

Ya, apa hendak dikata, Budi pun siap-siap disanksi dengan hukuman terberat, yaitu tak boleh lagi berkecimpung di sepakbola seumur hidup.

Kejadian ini bermula saat Wasit asal Jogjakarta, Cholid Dalyanto mengusir salah seorang pemain PS Benteng, Gatut Bekti saat melawan Persiku Kudus di Stadion Wergu Wetan, Jumat (25/11/2016) dalam laga Liga Nusantara.

Tak terima, Budi yang kala itu duduk di bangku cadangan langsung lari menuju lapangan. Alih-alih melancarkan protes dengan fairplay, pemain bernomor 14 itu malah memberi contoh tak baik. Ya, dia bahkan sengaja menginjak muka wasit yang sudah terjatuh.

“Kebetulan wasit itu saya kenal. Yah beginilah, kami sebagai wasit seperti jadi kambing hitam. Tingkat Linus saja sudah seperti ini,” kata Wasit senior Indonesia, Thoriq Alkatiri seperti diberitakan JawaPos.com, Minggu (27/11/2016).

Menurutnya, terlepas dari bersalah atau tidaknya, tindakan Budi itu sudah mencederai semangat sportivitas. Karena, mau bagaimanapun, wasit harusnya dihormati sebagai pengadil di lapangan.

“Harusnya kita ini menghargai pekerjaan masing-masing. Harus ada hukum yang tegas agar pekerjaan wasit tak lagi diintimidasi,” ujarnya.

Ketika ditanya hukuman yang pas buat Budi, wasit terbaik Piala Jenderal Sudirman ini berkata, “Jelas, harus dihukum seumur hidup larangan bergelut di sepak bola. Biar jera,” tegasnya. [red]