Air Bah dan Material Longsor Hantam Rumah Warga Sukasari

Air bah yang menimpa rumah warga di Desa Sukasari/Ist
Air bah yang menimpa rumah warga di Desa Sukasari/Ist

Derasnya air bah yang datang dari perbukitan dan hujan lebat yang turun sejak Jum'at (26/5) malam di Desa Sukasari Kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong, menyebabkan pemukiman warga di Desa Suksari terendam banjir.


Tak hanya itu, hujan disertai angin kencang itu juga menyebabkan tanah longsor dan menimpa rumah warga di desa tersebut, sekitar pukul 21.30 WIB.

Warga setempat, bernama Ezy menyebutkan, bahwa Hujan lebat terjadi sejak sore hingga malam menyebabkan terjadi banjir dari simpang Trans Mangkurajo sampai jembatan Air Tiket Desa Sukasari.

“Sekarang hujan lebat sedang melanda desa kami Sukasari. Banjir terjadi mulai dari simpang Trans Mangkurajo hingga kediaman saya di Jembatan Air Tiket, dan salah satu rumah warga tertimpa longsoran tanah," sebut Ezy.

Terpisah Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong Tantomi menyampaikan, usai mendapatkan laporan itu personilnya melalui Bidang Kedaruratan Bencana langsung menuju lokasi.

“Benar kami sudah mendapat laporan terkait banjir dan longsor didesa Sukasari. Tim kedaruratan bencana sedang menuju lokasi untuk melakukan penanganan," jelas Tantomi.

Laporan sementara, kata Tantomi, tanah longsor menimpa rumah warga Dusun I Desa Sukasari atas nama Miryana dengan kondisi rusak berat. Termasuk 2 rumah terdampak banjir atas nama Tusin dan Ibu Sholeha.

Tidak ada korban jiwa. Saat ini, korban sudah dievakuasi dan mengungsi ke tempat aman. Tanah longsor menutupi setengah badan jalan arus lalu lintas. Sempat terjadinya macet total dan tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat.

Upaya yang dilakukan saat ini gotong royong pembersihan material longsoran. Sementara mengucari kemacetan arus lalulintas pihaknya dibantu Polri, TNI, dan masyarakat setempat.

"Sebanyak 24 relawan dari Desa Sukasari sudah dilakukan pelatihan untuk dijadikan sebagai Desa Tangguh Bencana (Destana) tahun 2022. Saat ini relawan Destana sudah turun langsung untuk mengurangi resiko dampak banjir dan tanah longsor," tambah Kalak.

Lebih jauh, ia mengutarakan, jika desa tersebut memang rawan bencana lantaran lokasi rumahnya bertebing.

"Terhadap kawasan pemukiman rawan longsor tersebut sebelumnya sudah kami sampaikan datanya ke Dinas Perkim. Apabila ada program relokasi pemukiman rawan bencana," demikian Tantomi.