Pendataan masyarakat terdampak Covid-19 dinilai menjadi pangkal masalah pembagian bantuan sosial (bansos) yang tidak merata. Banyak warga yang menjalankan isolasi mandiri (isoman) berhak mendapatkan bantuan jatah hidup (jadup) justru tak terdata.
- Stok Jadup Dipastikan Masih Cukup Sampai Akhir Tahun
- Warga Reaktif Covid-19 Di Posko Akan Diberi Bansos
Baca Juga
Kadis Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (PMDS) Kabupaten Lebong, Reko Haryanto melalui Sekretaris Hedi Parindo menyebutkan, masih ada keluhan dari warga yang menjalani isoman tapi belum mendapatkan bantuan jadup. Itupun dilatarbelakangi tidak proaktif warga dan pemerintah desa.
"Untuk percepatan penyaluran silahkan kades langsung kordinasi ke Dinas PMDS Lebong," ujar Hedi, pada Jum'at (30/7).
Disampaikannya, bantuan jadup yang diberikan merupakan bentuk dukungan kepada pemdes, dalam membantu memenuhi kebutuhan harian para pasien positif ataupun reaktif Covid-19 yang menjalani isoman di wilayahnya.
"Memang kades harus mengetahui ketika ada warga yang menjalani isolasi. Supaya masuk dalam pengawasan Satgas Covid-19 tingkat desa," sambungnya.
Ia mengimbau para perangkat Desa untuk tetap semangat menangani kasus Covid-19. Sebab, penanganan pandemi memerlukan kerja sama dan gotong royong semua pihak termasuk pemerintah desa.
Bahkan, ia memastikan stok di Kantor Dinas PMDS Lebong, masih cukup. Di antaranya dengan kuota beras 3,5 ton, minyak goreng 600 kg, Gula 900 kg, dan sarden 4500 kaleng.
"Sejauh ini total 204 paket yang sudah disalurkan. Termasuk yang di tempatkan di 2 posko perbatasan," demikian Hedi.
- Stok Jadup Dipastikan Masih Cukup Sampai Akhir Tahun
- Warga Reaktif Covid-19 Di Posko Akan Diberi Bansos