38 PPL ASN Diminta Bekerja Maksimal Bina Petani Yang Ikut MT2

Kabid Penyuluhan, Cuncun Almajusi saat turun ke lokasi/RMOLBengkulu
Kabid Penyuluhan, Cuncun Almajusi saat turun ke lokasi/RMOLBengkulu

Tenaga penyuluh pertanian di Kabupaten Lebong, Bengkulu jumlahnya masih kurang hingga ada satu orang penyuluh pertanian lapangan (PPL) yang bertanggung jawab di beberapa desa.


Namun demikian, Dinas Pertanian dan Perikanan (Disperkan) setempat meminta para penyuluh itu bekerja maksimal untuk membina petani yang akan mengikuti program MT2.

Hal itu disampaikan Kepala Disperkan Kabupaten Lebong, Hedi Parindo melalui Kabid Penyuluhan, Cuncun Almajusi kepada wartawan, Jum'at (17/3) siang.

"Maka nantinya PPL diharapkan dapat kerja secara maksimal," katanya.

Dia mengaku, saat ini jumlah penyuluh di Lebong mencapai 38 yang berstatus ASN, ditambah 6 THLT yang bertesebar di 11 Balai Penyuluhan Pertanian dan Perikanan (BP3K). Bahkan, jumlah tenaga PPL di Lebong itu dinilai masih sangat kurang.

Sebab, satu desa satu penyuluh sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani, yaitu pada Pasal 46 ayat 4 yang menegaskan bahwa penyediaan penyuluh paling sedikit satu penyuluh dalam satu desa.

"Kalau di bilang cukup kemungkinan kurang. Jika ada yang kurang akan diperbantukan di wilayah binaan yang ikut MT 2 meskipun bukan wilayah binaan kerjanya," ungkapnya.

Dia menyebutkan, saat ini masih melakukan pemetaan berapa desa yang akan mengikuti MT2 tahun 2023 ini. Mengingat, saat ini masyarakat masih dalam proses panen raya MT1.

"Nanti kita akan kaji lokus yang akan mengikuti MT2. Berapa kecamatan yangg ikut dan luasnya. Mohon doa dan harapan kesuksessannya kedepannya agar dapat membantu meningkatkan pendapatan keluarga petani," pungkasnya.