Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong menggelar Audiensi dan Sosialisasi Pembiayaan Tapera bertempat di Gedung PKK Kabupaten Lebong, Kamis (4/7) pagu sekitar pukul 09.00 WIB.
- Belum Ada Kejelasan, KPU Pertanyakan Lagi Tanah Hibah Yang Diserobot Untuk Proyek
- Ini Besaran Zakat Fitrah 2023 Di Lebong
- Diiming-iming Kompensasi, Sopir Travel: Iya Atau Tidak?
Baca Juga
Acara dibuka langsung Asisten III Setda Lebong, Yuswati didampingi Plt Kepala BKPSDM Lebong, Beny Kodratullah yang diwakilkan Kabid PKA, Wince Damayanti, perwakilan Bank BSI, dan BP Tapera, serta dihadiri seluruh Kasubbag TU dan Kepegawaian di OPD dan Puskesmas.
Plt Kepala BKPSDM Lebong, Beny Kodratullah yang diwakilkan Kabid PKA, Wince Damayanti usai acara mengatakan, dalam kegiatan tersebut ada 3 produk unggulan Tapera bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemkab Lebong.
Masing-masing, KPR (Kredit Perumahan Rakyat) ditujukan bagi ASN yang belum memiliki rumah, kedua KBR (Kredit Bangun Rumah) ditujukan bagi ASN yang ingin membangun rumah di atas lahan yang sudah ada.
Terakhir, KRR (Kredit Renovasi Rumah) ditujukan bagi PNS yang merenovasi rumah dengan ukuran 48 m2.
"Seluruh pengajuan produk tersebut bisa melalui bank syariah, yaitu BSI dengan DP 0 persen, bunga 5 persen Tenor sampai 30 Tahun," kata Wince kepada wartawan.
Dia menambahkan, saat ini ada sekitar 229 ASN di lingkungan Pemkab Lebong, belum memiliki rumah sendiri. Sebagian besar ASN yang belum memiliki rumah itu adalah para pegawai baru dan lama.
"Hingga saat ini tercatat sebanyak 229 PNS yang belum memiliki rumah," tambah Wince.
Wince menuturkan, atas kondisi itu pemerintah daerah menggelar kegiatan tersebut untuk para ASN yang belum memiliki rumah. Pihaknya pun sudah berkomunikasi dengan beberapa calon pengembang perumahan. Salah satunya perwakilan Bank BSI, dan BP Tapera.
"Suami Isteri PNS juga berhak memanfaatkan layanan produk di atas, tetapi secara bergantian," demikian Wince.
- Warga Diingatkan Jangan Terjebak Pinjol
- Benar, Bendera Yang Dipegang Zohri Pertama Kali Punya Polandia
- Ramos Dituntut Rp 16,3 Triliun
